Overblog
Edit post Follow this blog Administration + Create my blog
nukleus mamilaris

selamat membaca

Olahraga Kompetitif-Apakah Itu Membangun Karakter?

Olahraga Kompetitif-Apakah Itu Membangun Karakter?

Terlebih lagi, jawabannya tidak hanya berupa kepentingan pribadi dan akademik hasil dari pencariannya tampil mempengaruhi banyak keputusan sosial. Haruskah sebuah kota kecil mendirikan lapangan sepak bola untuk sekolah menengah? Haruskah saya mendorong putra atau putri saya bermain olahraga kompetitif Haruskah dewan sekolah yangsedang terlilit keuangannya memotong anggaran atau memecat guru-guru dari mata pelajaran inti? Daftarnya bisa berlanjut terus-menerus. Yang mengejutkan, tinjauan Miracle terhadap bacaan riset yang diterbitkan tidak membuathasil seperti yang mereka harapkan.

Ini tidak menunjukkan manfaat olahraga yang jelas pada karakter. Akan tetapi, sejumlah pertanyaan yang tak terjawab mendapat titik terang. Dalam konteks ini, Miracle bekerja sama dengan dua ilmuwan lain dan memulai penelitian mereka sendiri. Pertama kali mereka mengidentifikasi sampel perwakilan nasional terdiri dari 1600 pria senior sekolah menengah. Kemudian mereka menganalisa kepribadian para pelajar untuk mencoba mengukur efek partisipasi dalam olahraga beregu. Miracle dan koleganya menemukan bahwa ciri pembawaan dipengaruhi, tetapi efeknya "kecil dalam ukuran mutlak" dengan demikian mereka menyimpulkan "olahraga sekolah menengah sedikit memberi manfaat atau membahayakan perkembangan sosial peserta."

Akan tetapi, dengan membaca hasilnya dengan saksama memberi alasan untuk dikhawatirkan. Meskipun efeknya pada karakter mungkin kecil,mereka berada pada arah yang salah seperti ditunjukkan dalam Gambar 16. Agresi dan sifat lekas marah, bukannya berkurang, maiah meningkat. Kejujuran dan pengendalian diri, bukannya meningkat malahberkurang. Satu-satunya perubahan yang dinilaipositif adalah peningkatan harga diri. Meskipunharga diri tampak diinginkan, ada alasanuntuk meyakini apakah faktor ini diinginkanatau tidak tergantung pada mengapa seseorangmenghargai dirinya sendiri. Ada perhatian seriusbahwa harga diri yang meningkat berdasarpada penguasaan seseorang terhadap orang lain bisa mengembangkan kebanggaan, egotisme,dan agresif.

Kekhawatiran ini digemakan kembali oleh Christopher L. Stevenson dalam tinjauan klasiknya terhadap bacaan tentang olahraga dan kepribadian. Melalui berbagai penelitian, ia mengamati bahwa atlet secara umum dinilai lebih tinggi pada faktor psikoiogi"kekuasaan." Setelah dipertimbangkan semuanya, riset ini membangkitkan sebuah pertanyaan apakah olahraga kompetitif mungkin satu faktor yang tidak terlihat meningkatkan kecenderungan yang-bersama faktor dan keadaan lain-sesungguhnya bisa mempengaruhi kekerasan dan bukannya melindungi dari kekerasan. Selengkapnya mengenai cara herbal mengatasi masalah kencing manis dapat dilihat di link ini

Share this post
Repost0
To be informed of the latest articles, subscribe:
Comment on this post